TIMES PEKANBARU, PACITAN – Program Sekolah Rakyat tahap II di Kabupaten Pacitan dipastikan segera beroperasi pada September 2025. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Pacitan, Khemal Pandu Pratikna.
“Secara fisik bangunan sudah 90 persen. Guru dan kepala sekolah juga sudah tersedia, sementara calon siswa yang sudah terdaftar ada 52 orang,” terang Khemal saat ditemui wartawan, Senin (8/9/2025).
Meski begitu, Khemal tak menampik adanya keterlambatan pekerjaan pembangunan yang awalnya ditargetkan rampung pada Agustus 2025 lalu.
Menurutnya, pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama penyedia jasa. Sementara, pemerintah daerah hanya difokuskan untuk mengurus rekrutmen siswa.
“Untuk fisik dan nonfisik sudah disiapkan pemerintah pusat, termasuk juga untuk kebutuhan tenaga pengajarnya. Kami di daerah diarahkan untuk fokus pada penerimaan calon siswa,” jelasnya.
Gedung yang digunakan untuk Sekolah Rakyat tahap II ini merupakan bekas Balai Latihan Kerja (BLK) Pacitan yang telah direnovasi.
“Informasi dari pusat, operasional sekolah rakyat tahap II sudah bisa dimulai September ini. Karena itu, kami terus genjot rekrutmen siswa baru agar kuota terpenuhi,” ungkapnya.
Terkait penerimaan peserta didik, memiliki kuota 100 siswa untuk tahap kedua. Saat ini, sudah terjaring 55 calon siswa, ditambah 12. Namun, terdapat kendala karena 15 siswa yang sebelumnya masuk tahap kedua dialihkan ke tahap pertama guna menutupi kekurangan akibat adanya peserta yang mengundurkan diri.
“Pada tahap pertama, ada siswa yang tidak siap mengikuti pola belajar di Sekolah Rakyat sehingga mereka memilih kembali ke sekolah umum. Karena itu, 15 calon siswa yang seharusnya masuk tahap kedua dipindah ke tahap pertama untuk menutup kekosongan,” jelas Khemal.
Dinsos Pacitan juga terus melakukan penelusuran ke lapangan untuk mencari anak-anak yang putus sekolah. Hal ini dilakukan agar kuota penerimaan dapat terpenuhi, sekaligus memastikan bahwa program Sekolah Rakyat benar-benar menyasar anak-anak yang membutuhkan.
“Rencananya, kami juga akan melakukan audiensi dengan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Pacitan untuk berkoordinasi mengenai calon siswa. Harapannya, jumlah 100 anak bisa segera terpenuhi sebelum sekolah tahap kedua ini resmi berjalan,” pungkasnya.
Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak putus sekolah. Dengan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel dan didukung sarana memadai, program ini diharapkan mampu menjadi solusi alternatif dalam menekan angka putus sekolah di Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rehab Gedung Hampir Rampung, Sekolah Rakyat Tahap II di Pacitan Operasional Bulan Ini
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |